BUDAYA DAN SUKU BANGSA
INDONESIA
Makalah Pendidikan
Kewarganegaraan
( Softskill )
Disusun Oleh :
Nama : Khoiriah
NPM : 13210889
Kelas : 2ea21
PENDAHULUAN
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang kaya akan keanekaragaman suku bangsa dan tempat
wisata.Suku bangsa ini tersebar diberbagai pulau diseluruh wilayah
nusantara.Dari Sabang hingga Marauke,diperkirakan dewasa ini terdapat sekitar
300 suku bangsa dengan 365 bahasa dan dialek diseluruh Indonesia.Tempat atau
objek wisata yang kita milikipun sangat banyak dan menjadi daya tarik khas
daerahnya.
Dari 300 suku
bangsa Indonesia,yang berjumlah besar diantaranya adalah
Jawa,Sunda,Madura,Minangkabau.Suku Jawa adalah yang terbesar di
Indonesia,kurang lebih 45% dari seluruh populasi.Suku Sunda adalah suku
terbesar kedua,dengan 14% dari seluruh populasi.Suku terbesar ketiga adalah
suku Madura,sekitar 7,5% dari seluruh populasi.Suku bangsa terbesar keempat
adalah suku Minangkabau,yang merupakan 3% dari seluruh populasi dan merupakan
penduduk dari provinsi Sumatera Barat.Suku Minangkabau sangat terkenal
dikalangan antropolog sebagai penganut sistem matrilineal terbesar didunia
PEMBAHASAN
Suku Aceh
Jumlah Populasi :
Kurang lebih 3,5 jiwa
Bahasa :
Bahasa Aceh,bahasa Indonesia,dan bahasa Melayu
Agama :
Islam
Kelompok Etnis :
Suku Gayo dan bangsa campa
Ada
sebuah suku yang mendiami ujung utara pulau Sumatera,namanya suku Aceh.Mereka
umumnya beragama islam .Bahasa yang dipertuturkan adalah bahasa Aceh.Bahasa ini
masih berkerabat dengan bahasa Campa.
Suku
ini mempunyai tarian yang gerakannya sangat dinamis dan sangat kompak.tari itu
disebut Tari Saman.Tari ini biasanya diiringi syair lagu dan music tabuhan
Rifa’I yang meriah.Senjata khas suku Aceh adalah rencong,yang bentuknya sangat
unik dan terlihat tajam.
Suku Nias
Jumlah Populasi :
800.000 jiwa
Bahasa :
Bahasa Nias,bahasa Indonesia
Agama :
Atheis
Kelompok Etnnis :
Suku Batak
Disebelah
barat daya,terdapat kelompok masyarakat yang hidup di pulau Nias.Mereka disebut
suku Nias.Dalam bahasa aslinya,orang Nias menamakan diri mereka “Ono Niha”
(Ono=anak/keturunan; Niha=manusia) dan pulau Nias sebagai “Tano Niha”
(Tano=tanah)
Suku
Nias hhidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang masih tinggi.Hukum adat
Nias secara umum disebut fondrako yang mengatur segala segi kehidupan mulai
dari kelahiran sampai kematian.Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya
megalitik dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu
besar yang masih ditemukan diwilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang.
Nias
pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua,yaitu Nias dan Nias Selatan.Secara umum
mirip,tapi tentu saja ada perbedaannya.
Rumah
adat Nias berbentuk oval sementara Nias Selatan kotak.yang sama dari
keduanya,selain berbentuk rumah panggung adalah rumah tersebut biasanyadibangun
bersebelahan.Berjejer,nyaris dempet.yang membatasi itu hanyalah sebuah
tangga.Konon,pola seperti ini sangat penting dalam peperangan.Jadi,pintu
pembatas antar rumah itu dibuka sehingga musuh tidak tahu target lari
kemana.Karena ujung yang sat uterus sambung menyambung.
Suku
Nias memiliki tradisi atau budaya,antara lain Lompat Batu,Tari
Perang,Maena,Tari Moyo,Fataelusa,Tari Fabahe,Tari Fazoro,dan Tari Mogaele.
SUKU KERINCI
Jumlah Populasi :
Kurang lebih 300.000 jiwa
Bahasa :
Bahasa Kerinci,bahasa Indonesia,dan bahasa Minagkabau
Agama :
Islam
Kelompok Etnis :
Melayu,Minagkabau
Suku
Kerinci adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Kabupaten Kerinci,Jambi.Suku
Kerinci termasuk kelompok suku Melayu Tua (Melayu Porto).Suku Melayu ini datang
dari Asia Tenggara melalui Semenanjung Tanah Melayu.Dari Malaka,suku ini
menyebrangi Selat Malaka lalu menyusuri Pantai Timur Sumatera,kemudian ke Selat
Berhala.Seterusnya mereka pergi ke Sungai Batang hingga ke Sungai Batang
Merangin,dan akhirnya menuju dataran Tinggi Kerinci,sekarang dikenal dengan
Kabupaten Kerinci.Suku Kerinci juga tersebar diluar wilayah kabupaten
kerinci.Suku lainnya yang mempuntai kedekatan dengan suku ini adalah Suku
Batin.
Sebagian
besar suku Kerinci menggunakan bahasa Kerinci,yang termasuk dalam rumpun bahasa
Austronesia.Bahasa ini memiliki beragam dialek,yang bias berbeda cukup jauh
antara satu tempat dan tempat lainnya didalam wilayah kabupaten Kerinci.Suku
Kerinci memiliki aksara yang disebut dengan tulisan Encong atau Incong.
Untuk
berbicara dengan pendatang biasanya digunakan bahasa Minangkabau atau bahasa
Indonesia (yang masih dikenal dengan sebutan Melayu Tinggi).
SUKU KOMERING
Jumlah Populasi :
Kurang lebih 1 Juta orang
Bahasa :
bahasa Nias,bahasa Indonesia
Agama :
Atheis
Kelompok Etnis :
Suku Batak
Suku
Komering adalah satu klan dari suku lampung yang berasal dari Kepaksian Sekala
Brak yang telah lama bermigrasi ke dataran Sumatera Selatan pada sekitar abad
ke-7 dan telah menjadi beberapa kebudayaan atau marga.Didaerah transmigrasi
yang terletak antara Martapura atau Baturaja.Daerah ini merupakan daerah
kediaman suku asli Ogan Komering Ulu di Sumatera Selatan.Nama Komering diambil
dari nama Way atau sungai didataran Sumatera Selatan yang menandai daerah
kekuasaan Komering.
Dipantai
Pasir Putih terlihat beberapa nelayan yang menjual terumbu karang yang sudah
diberi pewarna sehingga menarik perhatian beberapa orang.
SUKU LAMPUNG
Jumlah Populasi :
8Juta Jiwa
Bahasa :
Bahasa Indonesia
Agama :
Islam 92%,Protestan 1,8%,Katolik 1,8%,Budha 1,7%,Lain-lain 2,7%
Kelompok Etnis :
Suku Melayu
Suku
Lampung adalah suku yang menempati seluruh provinsi lampung.juga sebagian
provinsi sumatera selatan bagian selatan dan tengah.
Penduduk
Lampung asli terdiri dari msyarakat lampung beradat Pepadun an masyarakat
lampung beradat saibatin (peminggir).adapun pendatang adalah mereka yang
umumnya berasal dari jawa dan bali yang bertransmigrasi sejak jaman
belanda.namun,kini pendatang itu tidak hanya dari jawa dan bali saja,tetapi
hampir segala suku yang ada di Indonesia ada di provinsi ini.
Arsitektur
tradisional lampung umumnya terdiri dari bangunan tempat tinggal yang disebut
Lamban,Lambahana atau Nuwou,bangunan ibadah yang disebut masjid,Mesigit,Surau,Rang
Ngaji,atau Pok Ngajei,bangunan musyawarah yang disebut sesat atau bantaian,dan
bangunan penyimpana bahan makanan dan benda pusaka yang disebut Lamban
Pamanohan.
Rumah
orang lampung biasanya didirikan dekat sungai dan berjajar disepanjang jalan
utama yang membelah kampung,yang disebut tiyuh.Asal usul ulun ampung (orang
Lampung atau suku Lampung) erat kaitannya dengan istilah Lampung
sendiri.Catatan musafir tiongkok yang pernah mengunjungi Indonesia pada abad
VII,yaitu I Tsing,yang diperkuat oleh teori yang dikemukakan Hilman
Hadikusuma,disebutkan bahwa Lampung itu berasal dari kata To-lang-po-hwang.To
berarti orang dalam bahasa toraja,sedangkan Lang-po-hwang kepanjangan dari
Lampung.Jadi,To-Lang-po-hwang berarti orang Lampung.
Bahasa keseharian orang lampung
adalah bgahasa lampung dan aksaranya disebut Kaganga.dalam
perkembangannya,secara umum masyarakat adat lampung terbagi dua,yaitu
masyarakat adat lampung Saibatin dan masyarakat adat lampung Pepadun.
SUKU SUNDA
Jumlah Populasi :
Kurang lebih 27 Jiwa
Bahasa :
Bahasa Sunda,bahasa Indonesia,dan bahasa Jawa
Agama :
Islam,Protestan,Katolik,Budha,Sunda Wiwitan
Kelompok Etnis :
Suku Jawa dan Betawi
Kelompok
masyarakat yang berasal dari bagian barat pulau jawa Indonesia,disebut suku
sunda.suku ini mendiami wilayah mulai dari ujung kulon diujung barat pulau jawa
hingga sekitar brebes (mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa
Barat,banten,sebagian DKI Jakarta,dan sebagian Jawa Tengah.bahasa yang
digunakan oleh suku ini adalah bahasa sunda.
Suku
sunda sunda bias mengandung berbagai arti yang secara umum berkaitan dengan
etnis/suku bangsa sunda dibagian barat nusantara.Catatan sejarah tertua yang
sudah ditemukan mengandung kata “sunda” adalah prasasti kebon kopi 2 yang
dibuat tahun 458 saka ( 536 M,tetapi ada pula yang berpendapat bahwa prasasti
ini dibuat tahun 854 saka,932 M) yang menunjuk pada kerajaan sunda.
Salah
satu tarian yang berasal dari suku sunda adalah tari merak.Alat music yang
terkenal dari suku sunda adalah Kendang dan Kecapi.
SUKU TENGGER
Jumlah Populasi :
500.000 jiwa
Bahasa :
Jawa
Agama :
Sebagian besar Hindu dan sebagian minoritas beragama Islam dan Kristen
Kelompok Etnis :
Suku Jawa
Ada
sebuah suku yang tinggal disekitar gunung bromo,jawa timur,yaitu suku
tengger.Suku Tengger yang tinggal dikawasan gunung bromo,Jawa Timur
melaksanakan puncak upacara Yadnya Kasada ,upacara itu selalu menarik perhatian
ribuan wisatawan,baik dari dalam maupun luar negeri.
Orang-orang
suku tengger dikenal taat dengan aturan dan agama hindu.mereka yakinmerupakan
keturunan langsung dari majapahit.nama tengger berasal dari legenda roro anteng
dan joko tengger yang diyakini sebagai asal usul nama tengger,yaitu”Teng” akhiran nama roro
An”teng” dan “ger” nama dari joko Se-“ger”.
Bagi
suku tengger,Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci.setahun sekali
masyarakat tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo.
Perayaan
kasada digunung bromo berlangsung meriah.ribuan warga suku tengger dan warga
hindu disekitar gunung bromo merayakannya dengan menjalankan ritual berdoa
dipura bromo,kaki gungung bromo.setelah itu dilanjutkan dengan ritual membuang
sesaji di kawah gunung yang hingga saat ini masih aktif.
Upacara
ini bertempat disebuah pura yang berada dibawah kaki gunung bromo utara dan
dilanjutkan kepuncak gunung bromo.Upacara diadakan pada tengah malam hingga
dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 pada bulan Kasodoh (
kesepuluh ) menurut penaggalan Jawa.
SUKU OSING
Jumlah Populasi :
400.000 jiwa
Bahasa :
Bahasa Osing
Agama :
Sebagian besar Islam dan sebagian minoritas beragama hindu
Kelompok Etnis :
Suku Jawa,Suku Tengger,Suku Bali
Suku
Osing adalah sebutan penduduk asli banyuwangi dan merupakan penduduk mayoritas
dibeberapa kecamatan dikabupaten banyuwangi.Suku Osing mempunyai kedekatan yang
cukup besar dengan masyarakat bali.hal ini sangat terlihat dari kesenian
tradisional gandrung.yang mempunyai kemiripan dengan tari-tari tradisional bali
lainnya,termasuk juga busana tari dan instrument musiknya.
Kemiripan lain tercermin dari arsitektur bangunan
antara suku Osing dan suku bali yang mempunyai banyak persamaan,terutam pada
hiasan dibagian atap atau bangunan.
Suku
Osing mempunyai bahasa osing yang merupakan turunan langsung dari bahasa jawa
kuno seperti halnya bahasa bali.Bahasa Osing sangat berbed dengan bahasa jawa
sehingga bahasa osing bukan merupakan dialek dari bahasa jawa seperti anggapan
beberapa kalangan.
Kesenian
suku osing sangat unik dan banyak mengandung unsur mistik,seperti kerabatnya
suku bali dan suku tengger.kesenian utamanya antara lain
gandrung,patrol,seblang,angklung,tari barong dan jedor.
SUKU BALI
Jumlah Populasi :
Kurang lebih 5 juta jiwa
Bahasa :
Bahasa Bali,sasak,dan Indonesia
Agama :
Sebagian besar Hindu dan sisanya Buddha serta Kristen
Kelompok Etnis :
Suku Jawa dan suku Sasak
Suku
bali mendiami pulau bali.suku ini menggunakan bahasa bali dan mengikuti budaya
bali.sebagian besar suku bali beragama hindu,kurang lebih 90%.sisanya beragama
buddha,islam dan kristen.
Masyarakat
berjumlah hampir lebih dari 5 juta jiwa.sebagian besar tinggal dipulau
bali,tetapi mereka juga tersebar diseluruh indonesia.
Pada
tahun 1673,ketika penduduk kota batavia berjumlah 27.086 jiwa,sudah terdapat
981 orang bali.ini terjadi karena sebagian besar orang bali dibatavia
didatangkan sebagai budak belian.
Salah
satu jejak pengaruh bangsa bali pada kebudayaan betawi adalah kesenian
ondel-ondel.Orang-orangan raksasa ini berasal dari kesenian barong landung
bali.Akhiran-In dalam bahasa betawi,misalnya dalam
kata:mainin,nambahin,panjatin,yang kemudian juga diadopsi sebagai akhiran yang
populer dalam bahasa gaul Indonesia juga berasal dari akhiran-In yang lazim dalam
tata bahasa bali.
Tradisi
budaya yang ada sampai sekarang dibali adalah upacara ngaben,yaitu upacara
penyucian atma (roh) fase pertama sebagai kewajiban suci umat hindu bali
terhadap leluhurnya dengan melakukan prosesi pembakaran jenazah.
SUKU BUGIS
Jumlah Populasi :
Kurang lebih 4 juta jiwa
Bahasa :
Bahasa bugis,bahasa Indonesia,bahasa melayu dan lain-lain
Agama :
Islam
Kelompok Etnis :
Suku toraja,suku manda,suku makasar
Di
Indonesia setelah suku jawa dan sunda,ternyata suku terbesar ketiga adalah
bugis.berasal dari sulawesi selatan dan menyebar pula diprovinsi-provinsi
sulawesi tenggara,sulawesi tengah,papua,Kalimantan timur,kalimantan
selatan,riau,dan kepulauan riau,dan bahkan sampai ke malaysia dan brunei
darussalam.
Suku
bugis adalah suku yang tergolong kedalam suku Deutero-Melayu atau melayu
muda.kata ‘bugis’ berasal dari kata To ugi yang berarti orang bugis.penamaan “
ugi “ merujuk pada raja pertama kerajaan china (bukan negara tiongkok,tetapi
yang terdapat di jazirah sulawesi selatan tepatnya kecamatan pammana kabupaten
wajo saat ini) yaitu La Sattumpugi.
Rumah
adat suku bugis berdesain rumah panggung khas bugis.sementara itu,senjata suku
bugis ini adalah sejenis golok atau parang,yang disebut badik
SUKU MAKASSAR
Jumlah Populasi :
2.240.000 jiwa
Bahasa :
Bahasa makassar
Agama :
Islam
Kelompok Etnis :
Suku toraja,suku mandar,suku bugis
Suku
makassar adalah nama melayu untuk sebuah etnis yang mendiami pesisir selatan
pulau sulawesi.lidah makassar menyebutnya Mangkassara berarti mereka yang
bersifat terbuka.Baju Bodo adalah baju adat Bugis-Makassar yang dikenakan oleh
perempuan,sedangkan Lipa’ sabbe adalah sarung sutera,biasanya bercorak kotak
dan dipakai sebagai bawahan baju Bodo.
Suku
Makasssar ini adalah suku yang berjiwa penakluk,gemar berperang,dan jaya
dilaut.tidak heran pada abad ke 14 sampai 17,dengan simbol kerajaan gowa,mereka
berhasil membentuk satu wilayah kerajaan yang luas.tentu saja dengan kekuatan
armada laut yang besar berhasil membentuk suatu kerajaan bernafaskan islam,mulai
dari keseluruhan pulau sulawesi,kalimantan bagian
timur,NTT,NTB,Maluku,Brunei,Papua,hingga Australia bagian Utara.
Makassar
identik pula dengan suku bugis yang serumpun.bugis dan makssar adalah istilah
yang diciptakan oleh belanda untuk memecah belah kedua etnis ini.pada akhirnya
kerajaan makassar jatuh ketangan belanda,segala potensi dimatikan mengingat
suku ini terkenal sangat keras menetang belanda.dimanapun mereka bertemu
belanda,pasti diperanginya.beberapa tokoh sentaral gowa yang menolak menyerah
seperti karaeng galesong,hijrah ke tanah jawa memerangi belanda disana.bersama
armada lautnya yang perkasa,memerangi setiap kapal belanda yang mereka temui.
SUKU BETAWI
Jumlah Populasi :
Kurang lebih 5 juta jiwa
Bahasa :
Bahasa betawi dan bahasa Indonesia
Agama :
Islam
Kelompok Etnis :
Suku sunda,jawa,dan melayu
Yang
disebut orang atau suku betawi adalah orang yang berketurunan kaum berdarah
campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh belanda ke batavia.apa
yang disebut dengan orang atau suku betawi sebenarnya terhitung pendatang baru
dijakarta.karena mereka ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain
yang sudah lebih dahulu hidup di jakarta,seperti orang
sunda,jawa,arab,bali,sumbawa,ambon,melayu,dan tionghoa.
Kata
betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni jakarta dan bahasa
melayu Kreol yang digunakannya,dan juga kebudayaan melayunya.Kata betawi
sebenarnya berasal dari kata “Batavia”,yaitu nama kuno jakarta yang diberikan
oleh belanda.
Antropolog
Universitas Indonesia,Dr.Yasmine Zaki Shahab,MA memperkirakan,etnis betawi baru
terbentuk sekitar seabad lalu antara tahu 1815 dan 1893.
Sekarang
masyarakat betawi terpinggirkan,dan mempunyai perkampungan betawi yang disebut
setu babakan.disana masih bisa dijumpai rumah khas betawi.acara kesenian
betawipun kerap digelar disana.Misalnya tari topeng atau lenong betawi.ada juga
ondel-ondel sebagai hiasan khas apabila kota jakarta berulang tahun.
SUKU JAWA
Jumlah Populasi :
Kurang lebih 90 juta jiwa
Bahasa :
Bahasa jawa,Indonesia,melayu,madura,belanda,dan perancis
Agama :
Kejawen,Islam,Kristen,hindu,dan buddha
Kelompok Etnis :
Suku sunda,Madura,dan betawi
Ternyata
suku bangsa terbesar di Indonesia adalah suku bangsa jawa.mereka berasal dari
pulau jawa dan terutama ditemukan di provinsi jawa tengah dan jawa timur.
Suku
bangsa jawa sebagian besar menggunakan bahasa jawa dalam bertutur
sehari-hari.garis keturunan dalam mayarakat jawa diturunkan lewat ayah dan ibu.
Bahasa
jawa merupakan bahasa yang sangat sopan dan menghargai orang yang diajak bicara
khususnya bagi orang lebih tua dan bahasa jawa juga sangat mempunyai arti yang
luas.kesenian dijawa yang sangat terkenal yaitu musik gamelan dan tari
wayang,remong,dan sebagainya.
Orang
jawa sebagian besar secara nominal menganut agama islam.namun,yang menganut
agama kristen,protestan,katolik juga banyak.mereka juga terdapat didaerah
pedesaan. Penganut agama buddha dan hindu juga ditemukan diantara masyarakat
jawa.adapula agama kepercayaan suku jawa yang disebut sebagai agama
kejawen.Kepercayaan ini terutama berdasarkan animisme dengan pengaruh
hindu-buddha yang kuat.Masyarakat jawa sendiri terbagi atas tiga kelompok :
Kaum santri,abangan,dan priyayi.
SUKU MADURA
Jumlah Populasi :
Kurang lebih 10 juta jiwa
Bahasa :
Bahasa Madura,jawa,dan Indonesia
Agama :
Islam dan kristen
Kelompok Etnis :
Suku jawa dan melayu
Suku
madura berasal dari pulau madura dan pulau-pulau sekitarnya,seperti gili
raja,pulau sapudi,pulau raas,dan kangean.selain itu,orang madura tinggal
dibagian timur jawa timur,dari pasuruan sampai utara banyuwangi.orang madura
disitubondo dan bondowoso,serta timur probolinggo jumlahnya palin banyak dan
jarang yang bisa berbahasa jawa.suku madura terkenal karena gaya bicaranya yang
blak-blakan serta sifatnya yang keras dan mudah tersinggung,tetapi mereka juga
dikenal hemat,disiplin,dan rajin bekerja.
Tradisi
yang masih ada hingga kini adalah karapan sapi,yang biasa diselenggaraka
dikecamatan bruto,kabupaten sumenep.sapi-sapi yang akan dilombakan dihias
cantik dan didampingi para penari cantik yang siap menerima saweran uang
pengunjung.
Perlombaan
karapan sapi itu diiringi oleh tarian moang sangkai.harga diri,juga paling
penting dalam kehidupan orang madura,mereka memiliki sebuah pribahasa “Lebbi
Bagus Pote Tollang,atembang Pote Mata”.Artinya lebih baik mati (putih tulang)
daripada malu(putih mata).Tradisi carok juga berasal dari sifat itu.
SUKU KUTAI
Jumlah Populasi :
Kurang lebih 314.000 jiwa
Bahasa :
Bahasa kutai,banjar,melayu dan Indonesia
Agama :
Islam
Kelompok Etnis :
Suku melayu,rumpun dayak onte danu,suku dayak tunjung,banjar dan bugis
Suku
kutai atau melayu kutai tenggarong tinggal dikabupaten kutai kartanegara,Kalimantan
timur.kerajaan kutai berdiri pada abad IV yang merupakan kerajaan hindu pertama
dinusantara dengan rajanya yang terkenal,mulawarman.mulawarman merupakan nama
raja kerajaan kutai dengan sebutan maharaja mulawarman naladewa.
Suku
kutai yang ada diantaranya yaitu kutai tenggarong,kutai kota bangun,kutai muara
ancalong,dan kutai muara pahu.Bahasa kutai terbagi dalam 3 dialek yang letaknya
tidak saling berdekatan yaitu kutai tenggarong,kutai kota bangun dan kutai
muara ancalong.
Menurut
kepercayaan penduduk daerah kutai dulunya dihuni oleh 5 puak,yaitu:
1.
Puak pantun yang
tinggal disekitar muara ancalong,kutai timur dan muara Kaman,kutai kartanegara
2.
Puak punang yang
tinggal disekitar muara muntai,kutai kartanegara dan kota bangun
3.
Puak pahu yang
mendiami daerah sekitar muara pahu,kutai barat
4.
Puak tulur
dijangkat mendiami daerah sekitar barongtongkok,kutai barat dan melak,kutai
barat
5.
Puak melani
mendiami daerah sekitar kutai lama dan tenggarong
SUKU DAYAK
Jumlah Populasi :
kurang lebih 50.000 jiwa
Bahasa :
Bahasa bukit,melayu banjar dan Indonesia
Agama :
Kahariang (hindu)
Kelompok Etnis :
Dayak nganju dan banjar
Suku
dayak terkenal di Kalimantan adalah suku dayak/daya.suku ini memiliki budaya terrestrial
(daratan,bukan budaya maritim).Sebutan ini adalah sebutan umum karena orang
dayak terdiri dari beragam budaya dan bahasa.
Pertunjukan
Hudoq dari suku dayak modang,kecamatan muara wahahu,kabupaten kutai timur.Orang
dayak sebagai salah satu kelompok suku asli terbesar dan tertua yang mendiami
pulau Kalimantan.
Mereka
ini berasal dari daratan asia dan tergolong kedalam ras mongoloid juga.Dewasa
ini suku bangsa dayak terbagi dalam 6 rumpun besar,yakni Kenyah-Kayan-Bahau,Ot
danum,iban,murud,klemantan,
dan punan.keenam rumpun ini terbagi lagi dalam kurang
lebih 405 sub rumpun.ciri-ciri suku dayak adalah rumah panjang,hasil budaya
material seperti tembikar,Mandau,sumpit,beliong (kampak dayak);pandangan
terhadap alam,mata pencaharian (system perladangan),dan seni tari.
SUKU DANI
Jumlah Populasi :
Sekitar 500 jiwa
Bahasa :
Bahasa dani dan Indonesia
Agama :
Islam dan Kristen
Kelompok Etnis :
Suku Asmat dan dayak
Suku
dani adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di wamena,papua,Indonesia.suku-suku
lain yang terdapat didaerah ini,antara lain yali dan lani.suku yali adalah
salah satu suku yang mendiami bagian selatan diantara perbatasan wamena dan
merauke,sedangkan mendiami bagian sebelah barat dari suku dani.ketiga suku ini
memiliki ciri khas masing-masing baik dari segi budaya,adat istiadat,maupun
bahasa.
Alam
liar jayawijaya yang dingin dan berhutan lebat adalah “rumah” mereka.Usilimo
merupakan kumpulan honei (hunian)kelompok komunitas yang memiliki ikatan
keluarga.Aturan-aturan pengelolaan alam dan masyarakat berpusat didalamnya.
SUKU ASMAT
Jumlah Populasi :
70.000 jiwa
Bahasa :
Bahasa asmat
Agama :
Katolik dan protestan
Kelompok Etnis :
Suku Mappi,yohukimo,dan jayawijaya
Suku
asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik.populasinya dipesisir
pantai bagian pedalaman.kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam
hal dialek,cara hidup,struktur social,dan ritual.populasi pesisir pantai
selanjutnya terbagi kedalam dua bagian yaitu suku bisman yang berada diantara
sungai sinesty dan sungai nin serta suku simai.
Ada
banyak pertentangan diantara desa berbeda asmat.sekarang biasanya,kira-kira
100-1.000 orang hidup disatu kampong.setiap kampong punya satu rumah bujang dan
banyak rumah keluarga.rumah bujang dipakai untuk upacara adat dan upacara
keagamaan.rumah keluarga dihuni oleh dua sampai tiga keluarga,yang mempunyai
kamar mandi dan dapur sendiri.saat ini,ada kira0kira 70.000 orang asmat hidup di
Indonesia.mayoritas anak-anak asmat sedang bersekolah.
Suku
asmat berada diantara suku mappi,yohukimo dan jayawijaya dari berbagai macam
suku lainnya yang ada di pulau papua.sebagaimana suku lainnya yang berada di
wilayah ini,suku asmat ada yang tinggal didaerah pesisir pantai dengan jarak
tempuh dari 100 km hingga 300km.suku asmat yang berada didaerah
pedalaman,dikelilingi oleh hutan heterogen yang berisi tanaman rotan,kayu,dan
umbi-umbian dengan waktu tempuh selama 1 hari 2 malam untuk mencapai daerah
pemukiman satu dengan yang lainnya,sedangkan jarak antara perkampungan dengan
kecamatan sekitar 70km.dengan kondisi geografis demikian,maka berjalan kaki
merupakan satu-satunya cara untuk mencapai daerah perkampungan lainnya.
Sebagaimana
lainnya,kepala adat/kepala suku dari suku asmat sangat berpengaruh dan berperan
aktif dalam menjalankan tata pemerintahan yang berlaku dilingkungan ini.karena
segala kegiatan disini selalu didahuluui oleh acara adat yang sifatnya tradisional,sehingga
dalam melaksanakan kegiatan yang sifatnya resmi,diperlukan kerja sama antara
kedua pimpinan untuk memperlancar proses tersebut.
Apabila
kepala suku telah mendekati ajalnya,jabatan kepala suku tidak diwariskan ke
generasi berikutnya,tetapi dipilih dari orang yang berasal dari fain,atau marga
tertua dilingkunga tersebut atau dipilih dari seorang pahlawan yang berhasil
dalam peperangan.
Suku
asmat melakukan kegiatan bercocok tanam di lading dengan jenis tanaman
wortel,matoa,jeruk,jagung,ubi jalar dan keladi.mereka juga beternak ayam dan
babi.Secara umum,kondisi fisik anggota masyarakat suku asmat,berperawakan
tegap,hidung mancung dengan warna kulit dan rambut hitam serta kelopak matanya
bulat.disamping itu,suku asmat termasuk kedalam suku polonesia,yang juga
terdapat di New Zealand,dan Papua Nugini.
KESIMPULAN
·
Bangsa Indonesia
adalah bangsa yang kaya akan keanekaragaman suku bangsa
·
Suku bangsa
tersebar diberbagai pulau di seluruh wilayah nusantara
·
Diperkirakan terdapat
sekitar 300 suku bangsa dengan 365 bahasa
DAFTAR PUSTAKA
Hari,Wibowo dan Nining Dwirosanti.2008.Ensiklopedia
pengetahuan Umum Budaya dan Suku Bangsa Indonesia.Jakarta : Ganeca Exact
Tidak ada komentar:
Posting Komentar