Sabtu, 01 Juni 2013

Tugas B.Indonesia 2# Ke-2

ARTIKEL TENTANG BERSIKAP ILMIAH

Bersikap ilmiah mungkin bagi sebagian orang cukup sulit, apalagi bagi orang yang awam akan hal-hal yang bersifat ilmiah. Namun sebagai  manusia yang normal, kita tentunya selalu ingin mempunyai kehidupan yang lebih baik, sejahtera ,wibawa, memiliki kepandaian dan lain sebagainya yang tentunya dapat meningkatkan taraf kehidupan kita. Yang menjadi permasalahan sebenarnya bukanlah apa yang terdapat dari keinginan yang dimiliki oleh seseorang itu, tapi cara seseorang tersebut dalam mencapai suatu pemenuhan keinginan tersebut. Contohnya pada waktu memecahkan masalah atau melakukan penelitian guna meningkatkan pengetahuan seorang ilmuan menggunakan metoda ilmiah, dalam penelitiannya ilmuan dituntut memiliki sikap-sikap tertentu, agar kesimpulan yang diperolehnya bersifat objektif. Sama halnya kita sebagai mahasiswa perguruan tinggi jika dihadapkan suatu tugas yang berkaitan dengan penelitian hendaknya kita harus mengacu pada sikap-sikap ilmiah.

    Menurut Mulyono, Anton yang dikutip oleh Suyitno, Amin (1997: 2), sikap yang disiapkan          bertindak untuk perbuatan yang berdasarkan pada pendirian/ pendapat/keyakinan.

    Menurut Allen Ledward yang dikutip Suyitno, Amin adalah “An attitude as degree of positive or negatif affect associated with some pychological objects”. Dimana Sikap berkaitan dengan obyek yang disertai dengan perasaan posititif (favourable) atau perasaan negatif (unfavorable). Jadi sikap ilmiah adalah Sikap keilmuan.

Seorang yang kreatif adalah seseorang yang mampu mengumpulkan data, berimajinasi dalam aksinya juga membuat evaluasi. Didalam jurnal yang ditulis oleh S. Karim A. Karhami (2005), sikap ilmiah yang cenderung dikembangkan di berbagai sekolah adalah :

a.    Curiosity (Sikap ingin tahu)
Ditandai dengan tingginya minat siswa. Di sini anak juga sering mencoba pengalaman-pengalaman baru. Curiosity sering diawali dengan pengajuan pertanyaan .

b.    Flekxibility (Sikap luwes) Sikap anak dalam memahami konsep baru, pengalaman baru, sesuai dengan kemampuannya tanpa ada kesulitan. Dan biasanya pemahaman ini berlangsung secara bertahap.

c.    Critical reflektion (sikap kritis)
       Kebiasaan anak untuk merenung dan mengkaji kembali kegiatan yang sudah dilakukan.

d.    Sikap Jujur
Kejujuran siswa kepada diri sendiri dan orang lain dalam menyelesaikan atau mencoba pengalaman yang baru.


Menurut Renzuli yang dikutip oleh Supriyadi, (1994: 224), siswa yang mempunyai sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki kelancaran dalam berfikir sehingga siswa akan termotivasi untuk selalu berprestasi dan memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai keberhasilan dan keunggulan.

Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula, peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini :

1.    Mampu Membedakan Fakta dan Opini

Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalah pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2.    Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan Argumentasi

Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketika berada dalam satu ruang dengan orang lain.  Begitu juga pada saat bertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akan senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi.               Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.

3.    Mengembangkan Keingintahuan (Sikap Ingin Tahu)

Peneliti yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusaha memperluas pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan informasi di segala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern. Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.

4.    Kepedulian terhadap Lingkungan

Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap lingkungannya dan selalu berusaha agar penelitian yang dilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya, yaitu justru merusak lingkungan. Semua usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya.

5.    Berpendapat secara Ilmiah dan Kritis

Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak mengada-ada tanpa bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritis terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya. Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.

6.    Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi dan

Bertanggung Jawab terhadap Usulannya Peneliti yang baik senantiasa berani dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang harus dihadapinya jika sudah mengusulkan sesuatu. Usulan tersebut selalu diembannya dengan baik dan dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkannya dalam bentuk nyata sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh orang lain.

7.    Bekerja Sama

Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerja sama dengan orang lain dan tidak individualis atau mementingkan diri sendiri. Ia meyakini bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh orang lain.


8.    Jujur terhadap Fakta

Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya karena penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi kepustakaan yang benar agar kelak jika orang lain melakukan penelitian yang sama, didapatkan hasil yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa
itulah yang sebenarnya.

9.    Tekun

Sebuah penelitian kadang kala memerlukan waktu yang pendek untuk menghasilkan sebuah teori, tetapi kadang kala memerlukan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh malas, mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidak mudah putus asa. Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti. Dengan demikian, ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

10.    Sikap obyektif

 Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.

11.    Sikap ingin menemukan

Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.

12.    Sikap menghargai karya orang lain

Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.

13.  Sikap terbuka
Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.


Sumber

1.    http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/02/bersikap-ilmiahmateri-biologi-kelas 10.html#ixzz2Q70DoANB

2.    http://berbagireferensi.blogspot.com/2010/06/lebih-jauh-tentang-pengertian-sikap.html

3.    http://girlycious09.wordpress.com/tag/sikap-ilmiah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar